Tuesday, April 8, 2025

Refleksi sepanjang kuliah

Hidup penuh ombang-ambing, draf entri baru yg dibuat sepanjang tahun namun tidak pernah selesai, kemana arus takdir 'kan membawaku? *cue gran turismo1 toyota dealer theme song*


2 tahun terakhir begitu panjang dan terjal perjalanan kita, melelahkan nan sarat akan makna pelajaran yang sudah kudapat. Namun apakah waktu yang sudah terpakai sebanding dengan ilmu yang kudapat? Tentu saja, tidak ada ilmu yang sia-sia jika dipelajari. Namun di era yang serba efisien ini, selalu terbersit dalam benakku, apakah aku telah salah ambil langkah? Apakah aku seharusnya bisa mendapat ilmu ini lewat cara yang lebih mudah, lebih baik, lebih efisien?


7 bulan kupakai berproses, melatih aktor, mengkomposisi musik, menyutradarai pementasan. Kita juara 2 di lomba monolog tingkat provinsi, hanya dengan waktu latihan 2 minggu dimana kami seharusnya memiliki 3 bulan. Kemudian aku naik menjabat pemimpin teaterku, diriku yang setiap hari menonton youtube dan anime bajakan di asrama sepulang sekolah tiap sore semasa SMA tidak akan pernah menyangka kejutan yang disiapkan takdir.


Diriku mungkin akan kagum, Ia akan bangga dengan perkembangan yang sangat mirip protagonis anime ini. Kemudian dia melihat nilaiku yang sudah terjun bebas, lalu dia melihat aku yang menghela nafas akan nasib dirinya yang begitu naas di masa mendatang. Apa yang akan dia pikirkan? Apa yang terlintas dalam benaknya ketika ia saksikan buah dari masa kepemimpinanku yang sungguh tidak ada wibawanya, sungguh tidak ada arahnya, tak ada maknanya.

"Yaa, you gain and lose things, depending on what you put on the table and what the stakes are, no? Kaya Asha, kan?"

Wouldn't he say that? Your kid-self? Or was that just me externalizing my own problems and seeing it from a 3rd person view instead?

* * *

Mulai darimana kita...


Aku ingat ketika dewasa masih fajar, matahari penuh benderang di langit timur, biru langit terpantul biru laut, dan cakrawala merias diri dengan awan-awan, sambil bersembunyi dibalik kabut bersama harta karunnya. Aku maju tanpa pikir panjang, berlari, menerjang, terjun, memanjat, semua dihadapanku aku lewati.  

Haruhi dan Kyon mengajariku untuk gegabah, karena situasi yang menegangkan, mendebarkan, memalukan nan konyol, bukankah itu karakteristik perjalanan seorang protagonis? Dengan tujuan apa? Karena petualangan baru sangatlah menyenangkan, tentu saja! Bayangkan jadi Columbus yang menemukan Amerika, bayangkan dari laut yang tak berujung, muncul daratan yang tidak pernah kau lihat sebelumnya. Rahasia apa yang tersembunyi di dunia baru ini? Tidakkah terbersit sedikitpun rasa penasaranmu? Jiwa seorang pionir, pengelana, penjelajah yang lama terpendam dalam hati kita. Biarkan Ia merasakan asin nya aroma lautan, biarkan angin menerpa pipi dan wajahnya sekali lagi.

Lalu apa yang terjadi, apa yang sekarang terjadi? Masih banyak petualangan baru yang menunggu diluar, dan kita putuskan sudah cukup bermain-main jadi penjelajahnya, begitu kah?

* * *

Mari kita coba lagi...


Bukan petualangannya, kita tak pernah berhenti merasa haus akan petualangan baru. Dokumenter panjang di youtube masih kita telan bulat-bulat, serial anime terbaru yang kelihatan menarik kita ingat-ingat judulnya, meski entah kapan kita akan menontonnya, karena kita tahu ini belum saat yang tepat untuk menontonnya.

Rasa takut, rasa gelisah menyelimuti kita, namun kita masih diri yang sama seperti dulu. Hendak memuaskan banyak orang, hendak membahagiakan banyak orang, mungkin kita terlena. Mungkin kita ingin memuaskan terlalu banyak orang, mungkin kita harus rehat sejenak dari kebiasaan itu, dan melihat kedalam hati kita untuk mencari tahu apa yang hilang dari diri kita.

Mimpi kita, mimpi kawan-kawan kita, mimpi yang kita bawa, kemana perginya mereka? Mereka masih disini. Namun batu bara yang akan membantu mengantarkan mimpi-mimpi itu menuju realita, belum cukup yang sudah ada di tungku. Butuh lebih banyak lagi.

Darimana mendapatkannya? Batu baranya, energi untuk menyerok batu baranya. Darimana mendapatkannya?

"Lightly, my child. Learn to do everything lightly, even when you're feeling deeply, just feel it lightly. It's dark because you're trying too hard. Lightly, just lightly let things happen, and lightly cope with them." -Aldous Huxley

* * *

Sejak lautan bernyanyi, sudah kita coba banyak hal. Catatan harian fisik, catatan harian digital, grind it rawdog it all, juga sudah. Digital detox, all-in, juga sudah. Namun tetap saja, arahnya tidak jelas. Kita terus terombang-ambing. Apakah kamar kita pernah bersih? Kurasa sudah pernah, namun tidak pernah bertahan lama. Higenitas ruang mental pun berantakan, tatanan jadwal pun roboh, deretan nilai sempurna beruntun pun runtuh.

Untuk apa? Tujuan jangka pendek, sepertinya.

Demi kepuasan sesaat, infrastruktur jangka panjang dihancurkan. Mungkin ini memang keliruku dalam melangkah.

Lantas, apa yang harus kita lakukan sekarang?

Ada april, mei juni, dan juli. April akan ada UTS, Mei akan ada perayaan HUT, Juni akan diisi apa, untuk mengisi reorganisasi dibulan Juli. Lalu kepengurusan baru akan dimulai, akan ada expo, akan ada inagurasi, akan ada perekrutan, akan ada pentas penarikan massa.

Masih ada petualangan baru dibalik tirai, cakrawala masih menunggu dibalik jendela. Hanya perlu menerjang maju lagi, seperti dulu. Kawan kita masih disini, menunggu kita siap lagi. Mungkin kita harus berhenti terlalu serius, dan mulai perbanyak bercanda. Lebih banyak bersuka ria, sebanyak-banyaknya hingga orang-orang iri dengan suka cita kita.


Aku akan rindu hari-hariku yang dulu bisa menerjang maju cakrawala tanpa pikir panjang, namun aku harus menyadari sekarang bahwa itu hanyalah kenaifan dan kepolosan masa muda. It was an unsustainable way of life, and I mourn the passing of my innocence I gradually lost over the past three years.

Namun masih banyak talen idol yang menjual mimpi dalam lagu-lagu mereka, Kaisou Ressha, Asuiro ClearSky, Ode to an Eternal Future, Stellar Stellar, Hologram Circus, Our Bright Parade, Get The Crown, Bokura no Seiza, Hanadoki no Sora. Karena romantisasi masa muda memang sungguh seindah itu, se-menggugah hati itu.

Ketika laut terhampar luas dihadapan kita, jiwa penakluk dalam diri kita bergejolak. Rasanya ingin kita menerjang maju, memenuhi hasrat dalam diri kita untuk menjadi sesuatu. Mungkin pada akhirnya hal itu salah kaprah, untuk menggantungkan nilai dari pencapaian diri pada tindakan yang sudah-sudah. Namun itu pula sungguh-sungguh, sungguh manusiawi.

Aku sudah pernah merangsek maju tanpa pikir panjang, aku pun telah merasakan ragu-ragu dipenuhi teror sambil bersembunyi di barisan belakang memikirkan terlalu banyak apa yang kemungkinan akan terjadi, hingga semua waktu itu terlewat dan sama sekali tidak ada yang terjadi, karena aku terlalu sibuk berada di belakang barisan untuk membuat jalan di barisan depan.

Dan kesimpulannya, sungguh hanya ada satu. Tetap maju, jangan pernah gentar. Seperti lagu nasional. Terima kasih ku haturkan pada Tokino Sora-san dan Shirakami Fubuki-san yang menjadi sosok percontohan untuk kita semua, untukku yang melewati masa sulit. Aku sedang sering mendengarkan lagu mereka yang liriknya penuh makna aku cantumkan dalam entri ini, sesuai tradisi persis saat Kaisou Ressha membakar hatiku kembali sebelum masa perkuliahan dimulai.

The flowers still bloomed,
and a winter sky was still adored
I will chase the sky,
living every moment,
never ever stopping

I will keep you in my mind
Especially your kind words to me
Even if it is long,
even if it's rough,
I’m glad I’ve walked this road with you

-Hanadoki no Sora, Tokino Sora

-------------------------------------------------- 

Berikut draf entri yang sudah aku juduli, tujuannya mendikte arah tulisan yang hendak aku tuangkan, namun tak pernah jadi. Mungkin suatu hari akan ku selesaikan mereka, namun menulis mereka diluar konteks waktu yg terjadi saat aku mengalami perasaan dan pengalaman mereka, rasanya seperti berbohong. Jadi, sepertinya aku tak akan...? Mungkin aku akan mengubah strategi menulisnya, kita lihat nanti.





Monday, August 7, 2023

Semester 2 sudah usai!

Libur panjang hore!

Aku menghabiskan minggu pertamaku lanjut membuat game ku di ppt.

Lalu aku burnt out, dan 3 hari sudah berlalu tapi tetap saja aku masih tidak mau menyentuh game ku itu.

Apa yang harus aku lakukan...

Tuesday, March 7, 2023

Memuakkannya Hidup ini, namun akankah Ia Bangga?

Kelas 12, semester 1, aku menulis surat untuk diriku di kemudian hari. Aku tidak puas dengan kehidupan yang kujalani selama 3 tahun terakhir ketika itu, banyak hal yang kulewati begitu saja, bahkan tidak sempat aku rasakan. Jadi aku tanyakan pada diriku di masa depan, apakah kehidupan warna-warni yang sarat akan kisah-kisah hidup yang dapat dengan bangga aku kenang, apakah aku telah memperolehnya?

Aku belum membaca surat itu, masih terlalu dini kurasa. Namun aku ingat bagian surat itu, dan akan aku beri sedikit kabar tentang itu.

--------------------------

Ya, aku masuk Unit Kegiatan Mahasiswa Teater. Setitik penyesalan timbul dalam hatiku, karena waktu luang yang dapat ku gunakan untuk belajar mandiri banyak tersita oleh kegiatan ini. Kalau menurutku, sepertinya kita adalah jenis orang yang lebih baik kuliah-pulang saja, hehe. Banyak momen ketika aku sendirian, pikiranku akan terbebani oleh suatu pekerjaan yang belum selesai atau suatu tanggungan yang harus dipikul di Teater.

Jika aku dapat memutarbalikkan waktu, akankah aku mengubah pilihanku? Mungkin, jika saja itu memungkinkan. Tapi kau tahu yang dikatakan Kubera Leez, "Respect the decision of your past selves who knew nothing." Jadi begitulah mal, aku mungkin tidak menyukainya, tapi kamu pasti akan kegirangan jika kamu bisa melihat dan merasakan semua pengalaman baru ini.

-- 7 Maret 2023, kurang dari 1 minggu sebelum pentas Happening Art

Wednesday, February 1, 2023

Menggergaji Kayu

Sudut memegang gergaji harus 45 derajat, supaya dapat memanfaatkan gaya gravitasi secara maksimal dan meminimalisir output energi yang harus kita kerahkan untuk menggerakkan gergajinya.

Memegang gergaji secara tegak lurus ataupun melandai akan membutuhkan usaha yang lebih banyak, selalu gunakan sudut 45 derajat.

Gergaji tidak digunakan untuk memotong, tapi mengikis. Tarik mundur, dorong maju, sedikit demi sedikit semakin dalam kikisan gergaji menembus kayu yang hendak dipotong, perlahan namun pasti.

* * *

Untuk membuat potongan melengkung, buatlah potongan-potongan 'kerangka' yang mana tiap-tiap titik ujungnya dapat membentuk kurva jika dihubungkan dengan suatu garis. Setelah itu, mulailah memotong dari satu titik ke titik lain.

Gergaji tidak bisa berbelok ditengah potongan, sehingga potongan melengkung hanya dapat dilakukan secara bertahap.

Lagi pula, lingkaran dalam blender 3D pun juga tercipta dari banyak permukaan datar yang berubah kemiringannya secara bertahap. Jadi, mengapa sungkan-sungkan untuk menerapkannya di dunia nyata pula?

Thengs buat mas Gilang yang udah ngajarin cara memotong kayu yang baik dan benar

Monday, December 26, 2022

Malam terakhir acara perdana teater lentera

Jam 1 pagi, dikerjai, dibentak, namun tidak dipukul.

Yang benar-benar sungguh-sungguh berniat untuk daftar UKM Teater tahun ini hanya ada 11 orang, mungkin jumlah paling sedikit sepanjang sejarah teater lentera, jika melirik setetes kekecewaan para pembina dan kakak tingkat yang menjadi panitia h-1 sebelum acara pelantikan dimulai. Namun optimis, makin sedikit jumlah anggota, makin erat kekeluargaannya, kurasa, mereka harap.

Sabtu dini hari, kurang tidur, hari terakhir acara pelantikan. Apakah pantas kami menyebut sesama anggota seangkatan kami sebagai 'keluarga', yang baru saling mengenal 4 hari, pertanyaan itu dilontarkan berulang-ulang pada tiap-tiap dari kami. "Jangan lepaskan tangan kalian, kalian harus selalu bersama." Begitu premis dari narasi yang diperdengarkan pada kami ketika kami pertama dibangunkan. Beberapa bingung dan menurut, beberapa berpegang teguh dan tetap erat menggenggam, tapi tentu saja, kami dicerca karena kekonyolan kami yang naif mempercayai bahwa kami adalah keluarga.

Dibentak, didorong sana-sini, diperintahkan untuk 'membuktikan' rasa 'sayang' pada keluarga baru ini. Ini lah, ritual terakhir yang harus kami lalui untuk bisa bergabung dalam keluarga teater lentera. Seorang anggota perempuan dibentak hingga terisak-isak, namun tetap tegar membantah, keluarga harus terus bersama. Jika diingat kembali, aku pengecut sekali tidak melerainya lebih cepat, padahal aku menggenggam tangannya, berada tepat disampingnya, mampu melindunginya.

Yang berteriak melawan bentakan mereka hanya aku, sebagiannya karena aku tahu aku berasal dari keluarga yang memiliki privilege dan mereka tidak mungkin diam saja jika terjadi apa-apa padaku, sebagian lainnya karena aku tahu aku hanya bisa menggertak, bahwa aku akan tamat begitu pukulan pertama melayang padaku. Yang bisa kulakukan hanya membantah, bahwa teman-teman baruku ini adalah yang sebenar-benarnya, keluargaku. I'm ready to die on this hill.

* * *

Pesan moral yang diberikan pada kami dipenghujung malam itu, rupanya, tidak bisa kami saling menjadi keluarga hanya dalam waktu 4 hari. Butuh lebih banyak waktu dari itu, harus lebih saling mengenal, harus lebih dekat. Ya, jadi intinya kami dikerjai lagi, untuk yang terakhir kalinya di acara ini, untungnya.

Kemudian pelantikan pengurus tahun ajaran baru dilaksanakan menjelang subuh, setelah kami dikerjai sepanjang malam, giliran pihak panitia yang harus merangkak melewati lumpur, kemudian mengucap sumpah kesetiaan, diguyur air mawar, dan dipotong sedikit rambutnya bagai prosesi aqiqah. Yah, kemudian kami juga, kecuali bagian merangkak dilumpur, itu dikhususkan untuk para calon pengurus saja. Kemudian kami berdiam sebentar melingkari api unggun sambil bercengkerama, sambil menghangatkan dan mengeringkan diri dari guyuran air mawar.

Dan berakhir sudah acara peresmian anggota baru tahun ini, aku tidak tahu apakah perasaan kami sejak malam itu akan berubah seiring berjalannya waktu, atau abadi dalam kesetiaan satu sama lain.

Setelah Paramuda, setelah Inextion, aku tidak tahu lagi kemana hidup ini akan mengalir membawaku. Kuharap kekeluargaan kami sungguh benar adanya, seperti yang kami percayai malam itu. Walaupun idealis, naif, bukankah lebih indah jika begitu kenyataannya? 

--Also, palingan bakal nge cringe kalo baca ini besok-besok awkwkwkwk. Yah, sudahlah.

kimi no tonari e
bokutachi wa sekai wo koete yuku
mukae ni iku yo
mada mienai ashita wo
kirameki ni kaede kitto
bokutachi wa mirai e to
tsurete iku kara

ayo kita taklukan dunia.

Friday, August 5, 2022

4:56 4Agu22 - 3 Agustus 2022

Bunda ingin ke Rumah Sakit Eli untuk cek kondisinya, aku ingin ke rumah sakit untuk minta surat keterangan sehat dan bebas napza untuk menyelesaikan proses registrasi mendaftar di udinus. Ayah for some reason keep telling me to go to the hospital near our house, but then I tell mom "kenapa nggak sekalian" and so we did.

Aku baru nyeletuk begitu pas pagi, uranni kan kudu berangkat pagi banget, the second I proposed the idea, she went "great idea!" and then I say "okay what document should I bring?" and she instantly frowns and went ballistic. I hastily googled the requirement for acquiring this letter, I need a copy of my identity card, mom also shouts to look for the birth certificate. After panicking upstair not really knowing where to search for the it, I told them maybe I can pass the chance for today because uranni might get late because looking for this will take too long. But mom said, "No, just get in and we'll see what we can do when we're over there." just reconnaissance kinda stuff and then bring the required documents later. And then I'm wondering why am I even going around panicking about it.

So we went.

Uranni went to school, we go to hospital.

Kenapa suster-suster sama petugas rumah sakit itu ngomongnya cepet-cepet dan kadang terkesan ngomong obscure, kek menyembunyikan sesuatu gitu nah? Anyways, I fill in some form paper and doot doot doot, then wait for the locket to call me name. There were like 2 other people waiting for their calls, watching the muted TV airing commercials at the time, it seems, or just staring into nothing I guess. While I was there, I talked with GenGen on drrr.com for a bit. Apparently that's all I managed to say before disconnecting, because I was called already.

https://media.discordapp.net/attachments/720125269582544896/1004545431231017040/Screenshot_20220803-085936.png

Susternya suruh duduk di kasur-darurat(?) yang tidak ada busanya dan tidak empuk sama sekali, suruh menunggu dokternya sambil tarik korden untuk menutup that side of the room. And like every bed on a hospital, pasti ada kayak pegangannya disamping yang bisa dilipat ke bawah, dan ada petunjuknya disana. Lumayan banyak sebenarnya sudut lipatannya di bawah kasurnya, ada banyak diagram dan banyak petunjuk penggunaan, semua dengan desain yang berteriak "Ini bukan main-main, baca aku atau kau akan menyesal tidak mematuhi himbauanku" bold and brash designs, reminds me of NG:Evangelion's retro-futuristic settings, semua teknologi mereka aestheticnya kayak gitu.

Ohiya, dokternya dateng, perempuan tionghoa, masih muda. Kinda dumb to look back, karna aku mau surat keterangan sehat, mereka tetap tanya apa ada keluhan selama 2 minggu kebelakang. There was mucus on me nose and I was sneezing slightly tbh, but that's just my usual allergy. I kept denying everything and insist I was on full health, the doctor checked with her stetoscope, found nothing really, I guess. I was then told to wait again, so I wander my vision around this curtain-covered corner of the room.

Ada alat pendeteksi detak jantung di cupboard kecil sebelah kasurnya, it seemed like it was plugged-on, but the screen is blank so its not really that interesting to look at.

Suster tarik kordennya, sambil bilang aku udah boleh keluar, silakan ditunggu. So I went out, sit back with mum, and waits. Loket panggil gak lama kemudian, kita dikasih nota, disuruh ke laboratorium untuk cek urin. Surat keterangan sehat hanya bisa dibuat setelah ada surat keterangan bebas napza, so we went.

Ada taman yang luas di dalam rumah sakit eli, adem ayem mantenginnya. Trus kita masuk, disuruh tunggu, bunda milih duduk bersebrangan sama aku, ternyata kesentor AC, wakakak. Trus disuruh pipis di toples kecil, secukupnya, nggak usah banyak banyak. And I was like, uh oh, I don't feel like peeing right now, how am I supposed to pee when my body doesn't want to pee? Bunda bilang, "Bisa laaaah."

Yea, it do be can.

Tapi karna (I think) I have a situation similar to what is called "Post micturition incontinence" (gatau, aku gugel doang, and I thought I can't stay in the bathroom for long, I didn't bother pushing out the rest of the pee out down the drain. So it comes biting me in the ass by trickling down against my will whenever it wants, so yea I pee'd my pants. Just a bit though, but still, it felt awful. I switched to a new underwear as soon as I got home.

Anyways, when we're done on the lab, "kesini lagi ambil hasilnya jam setengah 12 ya." kata mbaknya. It was like 7:58 or so if I remember correctly.

Then we continued our journey, now to attend mum's errand. Lab Patologi apapapayangawalannyaApokonya, singkatannya Lab PA. 

 

Karna sudah tidak ada yang bisa dilakukan di rumah sakit selain membengong selama 3 jam untuk menunggu hasil lab, kita pun pergi cari makan. Parkiran udah rame, uniknya mobil kita merah sendiri dalam sederetan mobil lain yang parkir hanya berwarna monokrom. Berangkatlah kita ke warung soto yang gede, posisi persis sebelah bengkel motor. Kang parkir mengarahkan untuk parkir tepat didepan bengkelnya, bunda tanya "apa boleh ngehalangin bengkelnya?" kang parkirnya ngoke-okein aja.

Jadi kita pesan soto 2, bunda pesan mineral, tapi tidak ada mineral, jadi segelas air hangat, aku pesan teh manis hangat. Boleh minta begedil, enak banget disini. Akan mencantum lokasi nanti, kalian yang baca harus coba makan disana.

(insrt location here)

Selesai makan jam setengah 10, masih lama banget. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang ke rumah, trus kerja beberes. Aku sempat main laptop setelahnya, tapi aku tidak ingat detailnya. Yang kutahu, ketika kita beberes, mamak laper, beliau pengen beli makan, tapi minder mau pesen gojek sendiri karena aku tidak mengeluhkan lapar. Kemudian ketika kita hendak berangkat, beliau menawari untuk mampir ke Wong Solo dulu, aku langsung mengiyakan dan bahkan menyiapkan full set roti tawar beserta meises, sendok, dan margarinnya. Kita pun berangkat jam 1 siang dan mengemil dalam perjalanan.

Kembali di lab tes urin, suster labnya bilang hasil tes negatif semua (expected, but alham), surat keterangan sehat itu sekarang bisa di proses sama dokter yang pertama tadi. Karna syaratnya mendapat surat keterangan sehat yakni kudu ada hasil pemeriksaan lab itu dulu, jadi kita cus balik lagi deh. Disana kita kasih amplop laporan tes napza nya (yang bahkan belom kita buka), (ya, mereka buka duluan dari kita wkwkw) dan setelah menunggu lagi, mereka pun mengembalikan amplopnya tadi beserta amplop baru kedua. Itu dia bebeb, surat keterangan sehat aqu.

Habis itu kita meluncur ke Wong Solo, bunda tanya mau pesan apa, aku bilang lele, beliau melarang karena lelenya sekarang selalu jelek, tidak seperti dulu lagi yang segar. Lantas kenapa aku ditanya dari awal, ayam saja kalau begitu. Dan 3 nasi bungkus berlauk ayam, kita bawa mengarah sekolah Uranni (karena rencananya hendak makan disana).

Bunda juga menawari kentang goreng, karena aku mengiyakan, kita pun masuk drivethru KFC terdekat yang searah dengan jalan menuju sekolah Uranni. "Fillet burger, french fries, mocha float." mamak men-order lewat telekom. Tidak ramai ketika itu, namun ada mobil yang sudah duluan menunggu di loket terakhir check-out order. Stiker polri Presisi menempel di tengah kaca belakang, aku heran mengapa mereka belum membuat stiker yang transparan saja. Bukankah akan terlihat lebih elegan?

Giliran kita, pesanan kentang goreng agak memakan waktu rupanya, tidak kaget. Jam juga masih menunjukkan 14:40 kurang lebih, mamah bilang "masak yang lama mas", lalu aku celetuk "kentangnya ya?" karena aku sempat tidak memperhatikan. Then she went ballistic and talk about how I should stop being so slow at thinking because she really didn't like it, even if that was just me literally being me. I don't know man, I don't know.

Trus kita parkir diluar sekolah, dipinggir jalan yang sempit itu. Masih sepi belum macet mengantri masuk, tapi paling juga parkiran dalam sudah penuh. Bunda bilang gak apa, toh juga satpamnya gak mungkin jalan jauh2 nyamperin kita buat nyuruhin pindah parkiran.

Terus kita mulai makan nasi bungkusnya disana, dan mobil mulai berdatangan, dan kemudian mobil lain mulai mengantri di belakang kita yang sedang parkir, padahal depan masih kosong. Aku mengernyit, bunda au mah apa atuh, lama kelamaan macet di jalan yang sempit itu.

Wednesday, August 3, 2022

For once, rekomendasi ayah bullseye

*Le emak lagi vidcall-an sama bokap

    Ay : Kakak mana?

    Bun : Ini, persis sebelah (angkat kamera ke arahku)

    Ay : Kak, ayah punya lagu, cepet buka yutup, dengerin

And the song is actually banger

/btw, this MV doesn't actually play the full version of the song, look up the full version for the more fulfilling 100% experience/

Wednesday, July 20, 2022

Sofia sekolah di asrama : Log 18 Juli yang tidak terposting tepat waktu


Sofia telah pergi untuk mengejar cakrawala, memulai kehidupannya yang baru. Senyumnya lebar, bahkan tidak menyempatkan untuk menoleh ke belakang ketika kita berpisah. Ia menantikannya, ia tidak sabar mendapat teman baru, di sekolah baru, di lingkungan baru, di asrama.

Godspeed tingkriteng.

On the less positive note, ayah dan mungkin kita semua yang pulang dari mengantar sofia ke sekolahnya yang baru terlupa dan meninggalkan kartu KK dan akte kelahiran sofia, YANG ASLI, somewhere in her school, tidily placed inside a folder.

Parahnya, kita baru sadar map itu hilang jam 11 malam, kita pulang dari sekolah sofia jam 12 siang. Entah kemana perginya dokumen-dokumen penting itu, hanya bisa berharap staf sekolah dan gurunya Sofia bisa bantu cariin.

Update:



Akhir dari monthly streak tidak cukur selama 2 tahun : Log 22 Januari lalu yang tidak terposting tepat waktu






Ku tulis dari luar rumah, di rumah bude, salon bude. Potong rambut

Sudah kupikirkan sejak menjelang akhir tahun lalu, rambutku sudah memanjang selama 2 tahun. Hampir 3 sekarang, ku belum pernah potong sejak pandemi. Pandemi mengubah gaya hidup, kupanjangkan rambut untuk mengakomodasi perubahan tersebut.

Peralatan salon bude2

Sekarang sudah saatnya kembali ke peradaban, sudah saatnya putar balik.

Beberapa budaya tertentu memiliki kepercayaan bahwa memotong rambut yang memiliki makna 'untuk memulai kembali'. So I restart, like the time I'm aiming to enter a certain university.

--------------------------------------------------------


Aku ketika mengetik paragraf diatas berada di depan gerbang SBMPTN, UM kampus kampus ternama negeri.

aku gagal lolos semuanya, indahnya optimisme masa lalu.

Saturday, February 19, 2022

Pengalaman terhebat dari pertama kali ke tempat cuci mobil sendirian

Jadi, apa yang hebat?


selotip biar gak lepas selama perjalanan dari tempat cuci mobil ke bengkel

Sabtu lalu disuruh emak cuci mobil untuk pertama kalinya. Ngantri dari jam setengah 9 pagi, baru dapet giliran pas udah jam setengah 11. Jam 11 pasnya disamperin pak kasirnya, mungkin manajernya. Mobilnya pas mau di naikin ke tempat cuci malah nabrak, bemper depan patah. Gw syok, lapor emak lewat telpon, berapi-api beliau. Nggak lama kemudian, mas rival ponakan si emak ikut nelpon buat nanya kabar mobilnya.

Waktu itu ayah lagi tamasya naik motor trail di hutan sama kawan-kawan kantornya, jauh di kalimantan sana. Pasti nggak ada sinyal, jadi emak minta tolong sama the second most reliable person she knew. Mas Rival umurnya udah mau 30an, tapi garis keturunannya setara sama gw, jadi masih sanak saudara sepupu. Beliau juga dulunya diasuh sama bude yang pernah ngasuh bunda, jadinya udah kayak sealumni gitu deketnya.

Kocaknya pihak tempat cuci mobilnya yakni, mereka nimbang nimbang sampe setengah jam sebelum akhirnya ngaku mobilnya nabrak. DAN SELAMA ITU JUGA, mobilnya belom kena air sama sekali. Mereka malah nawarin mau dicuci dulu atau langsung di bawa ke bengkel yang punya hubungan kerja sama mereka, udah nunggu 2 jam ladies and gentleman. Pokonya harus bersih dulu sebelum pergi dari tempat ini, gw nunggu dah sampe zohor.

Sementara itu kasirnya nelpon pak bos yang empunya tempat cuci mobil, beliau datang dan juga minta maap ke gw. Mas Rival lewat wa minta buat dihubungin pengen ngobrol sama yang bertanggung jawab dan bersangkutan. Yodahlah, gw telpon, gw kasi hpnya. Mana batre hpnya udah mau habis pula, dipake maen nungguin antrian.

Kurang lebih jam 12an lebih, mobil selese di cuci, bempernya diselotip biar ga jatuh di jalan, bos yang punya tempat cuci mobil bawa mobil picanto abu nunjukin jalannya, gw ikutin di belakang. Berangkat lah kita ke bengkel satria, yang di bilangnya punya afiliasi sama tempat cuci mobil itu. Gw salah parkir, disuruh langsung masukin mobilnya ke bengkel aja, jadi gw mundurin mobilnya, ngeri bor jalannya rame.

Trus lapor mas Rival lagi kalo udah nyampe bengkel, sekali lagi minta telpon buat ngobrol sama pihak bengkelnya. Lagian yang bayarin bukan gw, tapi bos cuci mobilnya, jadi kudu pesen ini itu biar ga salah dingapa ngapain ntuh mobilnya.

Baliknya pak bos nawarin nganter pulang ke rumah, kita ngobrol sedikit. Ternyata oh ternyata, pak Arif itu alumni sekolah yayasan yang sama dengan gw. Beliau dulu taun 2003 sekolah disana, gw taun segitu mah baru lair. Dari kisahnya, budayanya agak beda, tapi masih ada yang sama. Kita saling cerita sedikit tentang asiknya tinggal di asrama, dan ya, tinggal di asrama itu memang asik.

Beliau bilang kangen asrama, pengen mampir buat nginep di kamar tamunya, tapi beliau udah punya anak jadi nggak mungkin ninggalin mereka di rumah sendiri. Ternyata beliau adek kelas pak Husen, terakhir gw sekolah disana beliau adalah guru matematikanya. Emang agak terkenal pak Husen alumni sekolah, dan pak Arif ternyata adek kelasnya yang setahun lebih muda.

Rasanya dunia ini sempit sekali.

Friday, February 4, 2022

14:26 - 4 Ferbuari 2022

Bapak hari ini kunjung dari Palangkaraya, belom tau nanti jadinya gimana. Apa rodi kah, keomel kah, stay tuned.


Hari ini... jumat. Jumatan deh, nggak tau kenapa tapi pas dateng masih rada sepi, padahal berangkat 11:35 duduk hampir paling depan di lantai 2, sebelah kiri. Ternyata ada banyak semut lalu lalang di deket pagar situ, karena mereka penasaran sama sajadahku, jadinya pada manjatin. Kaki digigit, mantappu. Mas Dani dateng agak siangan, mungkin liat aku duduk di hampir depan, dan karena masih ada tempat di depan banget, beliau menyelonong melewati jamaah lain (dan aku) kemudian duduk disana.

Flash back dikit, waktu baru dateng ternyata aku yang pertama. Kemudian ada bapak bapak yang agak tua, itu orang kedua. Kita solat sunnah dulu, selesainya, aku nyalain kipas yang tergantung tinggi di dinding belakang jamaah. Kemudian dimulai pertarungan dengan kantuk, aku kalah.

Selesai jumatan niatnya pengen nungguin mas Dani nya, tapi semut sudah aku tak tahan. Also, dare I guess Dani orang pondok, doanya arab semua nan panjang pol wwwwww, sampe seisi lantai 2 itu udah sepi semua, tinggal aku yang nungguin di belakangnya, nyerah dah. Di jalan pulang, beliau ngehampirin aku dengan motornya, ngajak bareng. Sekalian nyeletuk, kalo dia sadar aku pulangnya agak lamaan. Ketauan pengen nungguin tadi, wkwkw.

Conversation starter pack, perkara kampus. Aku nggak berani ngaku kalo sebenernya udah jadi pengangguran, warga umum yang mampu secara legal menjadi tenaga kerja sebuah usaha. Jadi aku pake alasan "masih online" toh covid-19 masih berkeliaran, walaupun memang lockdown sudah mulai diangkat dari kota ke kota. Masih "hybrid" kata gw, kemudian Dani banting setir ke topik game. An impeccable comeback of a strategy indeed, never would I have ever thought something like it if I were in a conversation having that kind of response.

Beliau bilang dia sering main CODM, tapi aku nggak pernah main Call of Duty, apalagi yang Mobile. Jadi aku bilang bakal nyobain nanti, dan aku udah download. 1.8 GB deadass, segede azur lane. Nanti mau nyobain, seriusan. Aku ngeles kalo lagi nggak main game yang perlu invest waktu gitu, no way I'm telling him I play Fruit Ninja and Minesweeper in my free time. Cuma itu yang aku mainin selama beberapa bulan terakhir, mungkin ditambah Mini Metro, tapi tetep sama aja. Game casual doang, nggak ada yang UMPH gitu.

----------------------------------------