Saturday, January 29, 2022

19:17 - 28 Januari 2022

 As I post less often day by day, my day goes as usual.


Trus tadi nonton videonya Better Ideas, belom nonton banyak videonya jadi nggak tau siapa nama om botak yang jadi host channelnya. Ada quote dari Richard Rohr, dia sharing. Bunyinya kayak gini,

"We don't think ourselves into new ways of living, we live ourselves into new ways of thinking."

Later that day, aku jadi keinget Ryuugamine Mikado yang pindah dari pelosok daerah pedesaan ke Tokyo untuk menjalani hidup yang lebih menarik. Tapi yang juga dia sadari yakni, untuk menjalani kehidupan yang lebih menarik dari sebelumnya, kamu harus berubah. Dan karena dia pasti ujung-ujungnya bakal menyesuaikan diri sama lingkungan dan kondisi hidupnya yang baru, dia sadar harus terus berubah dan mengubah cara, jalan, dan keseharian hidupnya. Dari seorang country-bumpkin, jadi pemimpin geng online di kota besar, dan terus menerus keseharian hidupnya di pepet ke arah yang lebih menarik (baca:berbahaya). Sampe dia merintahin buat perang sama geng lain, mengobarkan konflik di Ikebukuro yang juga nyeret temen-temen deket sama banyak kenalannya.

In case you couldn't tell, I was talking about Durarara.

Like onion, life has layers. I guess.

-----------------------

Lupa pencet publish, keburu tanggal 29, 17:51

Tuesday, January 25, 2022

17:46 - 25 Januari 2022

Guess this will end just like every other online literature that I've worked on before, huh.


I don't have anything interesting happening really, to be honest. Maybe the stagnation is what actually turns me off from keeping track of the daily logs, I should do something about that. Who knows, maybe that will reinvigorate me to actually keep writing new things.

So, I have been so utterly exhausted off my pants supplies. That forces me to only wear sarong, literally walked into minimarkets with just a sarong and the shirt I wore to sleep last night. People stared at me, heh. Took me 30 second to work up the courage to get out of the car and actually be visible to onlookers.

If any of you readers (if any even existed) ever had to think of a strong motivation to get out of there looking all silly and potentially be looked down upon, just remember that the story of every protagonist gotta have that wacky embarrassing moment. "I wore sarong like a country bumpkin who had no idea how to dress properly, that's exactly what the story of a rising hero protagonist would sound like." Is the only encouragement I gave to myself before heading off into the wilderness of public areas, from my safe and comfortable dark-windowed car.

Sok pake basa enggres semua, gile dah.

In other news, aku mulai lancar maju mundur puter balik dan mampir ke indomaret pinggir jalan. Kadang patah-patah putus-putus ragu-ragu malu-maluin diliat kang parkir yang bingung gimana harus ngasi arahan sama orang yang liatin dibelakang, berasa plonga plongo gatau mau ngapain walaupun udah jelas mobilnya nutupin 3/4 jalan, tinggal dikit lagi selese itu mah. Mugo mugo makin lancar jaya kedepannya, aamin.

Sorenya, anter uranni ngaji. Mau duduk di beruga, tapi ada cewek yang udah cup duluan duduk disana. Langsung puter balik masuk mobil lagi, setitik penyesalan timbul. Katanya bercita-cita untuk keluar melihat dunia dan mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang, tapi tegur sapa penghuni sekitaran komplek rumah aja gak berani. Socializing is scary man :/

Trus ada kucing, rekam kucing. Nanti embed disini.

Sunday, January 23, 2022

18:48 - 23 Januari 2022

Turns out, mom doesn't really like seeing me frequently sweeping the house floor. She wants that house chore to be done by sister, as a proper lady-in-the-making.


Ah fak, lupa bisa pake basa endonesa disini. Yo, agak telat submit entry-log hari ini. Hari ini minggu, nggak banyak yang bisa diceritain sih.

Pagi nonton dexter, trus beberes kardus kardus dibawah tangga. Ongkrah ongkrah, ambil yang isinya buku tulis pelajaran lama, udah ga kepake jadi mau di kasiin ke bank sampah. Dan kardus yang kosong tapi dirasa masih bakal perlu suatu hari nanti, rencananya mau disimpen platform yang sudah disediakan di 'celah sirkulasi udara yang tadinya taman kecil tanpa rumput'.

<pic here>

Trus nonton dexter lagi, trus disuruh bebersih rumah, tapi duduk duduk aja, mau nonton lagi, gajadi, emak marah deh. Kalo udah tantrum pasti tiga-tiganya kena, apes dah. Uranni hafalan surah tapi sering sengaja nggak disetor ke pak ustadz, sofia sering bangun telat ga solat subuh, aku yang gak pernah kerja kalo nggak disuruh. I know she said that in a fit of rage, but when I'm technically the most frequent child to work around the house, hati rasanya kesentil dikit aja.

Pesen makan siang di rumah padang lewat gojek, emak masih belom bisa pake indra cap rasa, rendangnya irit banget, that's to say dagingnya diiris tipis tipis. Mana gak empuk pula, hedeh.

Sofia habis dimarah tadi akhirnya berkemas dari kamar tamu lantai bawah, persiapan pulang ke kamarnya yang asli di sebelah gw. Akan dipantau lebih lanjut, mungkin kalo tidur sama gw bisa ketularan bangun pagi nya. Atau dia cuma berharap gw bisa lebih deket dan bisa bangunin dia sesegera mungkin setelah gw bangun. Akan tetap dipantau.

Harus sinau, rasanya males banget. Lanjut matematika kemaren, trigonometri sin cos tan horor banget.

---------------------------

Saturday, January 22, 2022

14:43 - 22 Januari 2022

22 - 1 - 22, keren juga.

----------------

Ku tulis dari luar rumah, di rumah bude2, salon bude2. Potong rambut.

Sudah kupikirkan sejak menjelang akhir tahun lalu, rambutku sudah memanjang selama 2 tahun. Hampir 3 sekarang, ku belum pernah potong sejak pandemi. Pandemi mengubah gaya hidup, kupanjangkan rambut untuk mengakomodasi perubahan tersebut.

Sekarang sudah saatnya kembali ke peradaban, sudah saatnya putar balik.

Beberapa budaya tertentu memiliki kepercayaan bahwa memotong rambut yang memiliki makna 'untuk memulai kembali'. So I've restarted, back to the time when I was aiming for something, to succeed on a certain entrance exam.

------------------

Kata emak semalem jam 12an meteran listriknya melengking kenceng banget, kayak morse strip strip doang. Malu didenger pakde tetangga katanya, soalnya beliau biasa begadang duduk didepan rumah sambil ngerokok sama maen hp. Emak nanya lewat WA, kalo aku bangun apa ngga. Sayangnya hp ku lagi di cas di lantai bawah, so no mom I didn't wake up. Pulsa listrik dah mo abis, makanya bunyi. Trus jam 2 atau berapaan gitu akhirnya ngelengking rada lama banget dari sebelumnya, kayak koma katanya.

Jam setengah 4-5 aku sempet bangun, lampunya masih nyala. Tapi pas baru beneran bangun jam 6 kurang, udah mati lampu. Emak ngomelin aplikasi M-Banking yang UInya baru di update, tapi jelek banget dibanding yang dulu, menurut beliau. Katanya menunya bagus, ada kayak cat menyeruak gitu. Tapi itu doang yang bagus, warna tombolnya yang didalem kek pudar, gasuka katanya. "Mungkin budget desainnya habis disana" gw candain.

Livin&#39; by Mandiri - Apps on Google Play 

Trus isi pulsa, aplikasi baru-masalah baru dong. Awalnya rada bingung sama opsi-opsi yang baru ditambahin, tapi habis itu lancar-lancar aja. Kemudian emak out of nowhere tanya "mau cukur gaya apa?" gw tanya emangnya mau cukur kapan, katanya sekarang bisa. Berangkatlah kita ke rumah bude2, yang juga salon, untuk potong rambut.

Katanya rambut gw tebel dan licin, jadinya kalo mau di apa-apain ga perlu banyak banyak proses rumit untuk disiapin biar bisa di style jadi macem macem (e.g. dikritingin). Gw gabisa sisiran, gw jarang sisiran, semua tau, jadi gw dicukurin gaya rambut yang ga perlu disisir wkwkwkwk. Kata bude2, sejak nikah sama pakde berapa taun lalu, gak dibolehin cukur rambut cowo lagi. Jadi kadang dalam hati kepikiran, masih bisa nyukur rambut cowo apa nggak. Sampe tiba tiba ada anggota keluarga yang pengen cukur (gw wkwk), ditengah proses potong baru ke flashback keresahan hati tersebut, "oh ternyata masih bisa [hwhwhw]".

*[] = gw tambahin dewe buat dramatisir

Nyampe rumah gw leha-leha, berak, mandi, turu. Belom ngejar materi belajar dari kemaren, rip new start.

------------------------

Friday, January 21, 2022

15:37 - 21 Januari

Cerah sepanjang hari, matahari sore bersinar hangat menyinari. Teringat masa kecil, teringat Selong, teringat ST12, teringat SD, teringat Yu Gi Oh, teringat duduk di beruga bersama anak anak lain bermain kartu selagi menonton dan menunggu emak bermain voli bersama temannya, teringat masa kecil...


Megalovania di Vatikan, Tifa di Italia. The year 2022 is off to a good start. Iya, aku udah liat Tifa yang debut di senat itali. Jangan tanya.

Jam 3 bangun, turun buat cek jemuran dan ada seragam sofia didepan kipas angin. Cek lauk ada apa ngga, masih ada daging-kentang kemarin, naik lagi buat pipis sebelum tidur lagi. Paginya emak tanya kenapa ga sekalian tahajud, beliau denger suara keran sewaktu tahajud pula. Aku ngeles dingin.

Yang sekolah cuma sofia, sempat ngira uranni juga jadwal tatap muka, sampe sempet ngomelin dia sebelum emak inget dan ngasi tau jadwal hari ini cuma sofia. Bruh. Jadi berangkatlah kita jam 7:09 dari rumah, macet parah di Jatisari. Sampe sekolah sisa kurang dari 10 menit sebelum masuk, lingkungan sekolah udah sepi. Sofia pamit, turun, ada anak yang juga jalan kaki dari rumahnya yang ada di seberang gerbang yang ga pernah dibuka di seberang sekolah, kelihatannya juga komplek perumahan.

Waktu puter balik, sofia uncluk-uncluk balik ke mobil. Aku turunin kaca mau tanya ada yang ketinggalan apa gimana, dia bilang kata gurunya yang jaga hari ini PJJ. Trus masuk mobil, (waktu ngetik ini baru ngeh kalo PJJ kepanjangan dari Pembelajaran Jarak Jauh) pulang lagi deh.

Di rumah masih pagi kayak biasa, stand-by di sofa atau meja makan nunggu dipanggil emak. Dimintain buat kupas bawang, emak marah karna gw gabisa nemuin dimana bawangnya di taro. Kalo nunjuk sambil ngomel pasti ambigu, gak jelas dimana tempatnya. Kalo gak langsung ketemu tambah ngomel, bilangnya "udah gede kok gak pinter pinter" dan "gak pernah belajar". Mau bantah kalo setiap dimintain tolong pertama kali itu juga bagian dari belajar, tapi males karena udah berkali kali ngeles gitu tapi gapernah ditanggepin serius.

Aku agak lemot, itu kelemahanku. Dan karena beliau gak bisa ataupun ingin memahami, aku cuma bisa telan ludah.

Jelang mau berangkat jumatan, emak bilang mau berangkat ke rumah tante yuli. Katanya mau nyambel, dirumah gak ada cobek karena ditinggal di palangkaraya semua. Beliau bawa sofia, uranni betah jaga rumah maen tab selagi aku ke masjid. Naik mobil merah, mungkin pesawat, kapal, sama cakar kertasnya bakal dibuang sebelum aku sempat foto.

Pulangnya gak ketemu mas dani sampe aku udah di depan pintu nunggu uranni buka pintu, katanya jalanku kecepetan. Aku cuma bisa ketawa kecil sambil ngelambai pamit ke dia, lanjut jalan ke rumah.

Emak udah siapin lele dan nugget sebelum berangkat, jadi sehabis pulang jumatan aku bisa langsung makan. Habis itu aku yutupan sampe lama banget, barulah tergerak buat taro piring ke cucian. Gatau itu siapa yang taro kardus dan lembaran gelembung plastik di atas tempat sampah cucian yang basah, tapi ngeselin banget asli. Dalam gerutu, kubawa keluar rumah untuk dimasukan ke tempat sampah depan.

And there I saw it, where I  realize the sky is clear, the clouds are plenty scattered, the sun is not hot, and the peaceful cooling breeze. I am reminded of the simpler times, I miss childhood.

Waktunya antar uranni ngaji, kali ini bakalan bawa hp buat rekam foto. Setelah... jemur baju bersih yang masih lembab, sebentar.

--------------------------------------------------


Thursday, January 20, 2022

17:25 - 20 Januari 2022

Hp habis batere, ternyata semalem habis reread Kubera. Bagian pas Asha tarung sama Tatia, trus Maruna yang udah level 5 bilang "bacot mati aja."


Emak bilang mau ke salon itu lagi, jadinya sekalian anter sofia dan akhirnya aku dirumah aja nemenin uranni sekolah online. Katanya ada ulangan bahasa inggris, gw sih santai aja karna uranni jago banget kalo basa enggres. Kaya gw awkoawkoakwk. Tapi kalo disuruh merhatiin gurunya lagi jelasin pelajaran BEUH, susa bat. Laptop di depan, tablet di bawah meja, kepala nunduk maen gachalife.

Berapa menit sekali diingetin, gw sambil main fruit ninja sama metro line di hp, minum milo anget. Enak banget, trus tidur bentar di meja sebelah uranni lagi GM karna ngantuk bat. Habis itu bangun lagi, lanjut ngingetin secara rutin kalo dia kelamaan nunduk.

Jam 11, sofia nelpon. Putus putus, gw matiin. Gw telpon balik, ga jawab. Gw telpon lewat discord, ga jawab. Yaudah gw ingetin aja, mobilnya lagi dibawa emak. Ga kaget sih, kan sedarah, sama sama suka lupa dah awkoawkoawk.

Emak kemaren masak daging sama kentang, masih ada sisa karna malemnya udah mau habis dan ditambahin dagingnya. Tapi gw bingung manasinnya gimana, jadi gw makan roti aja sama uranni. Gw suka keju lembar, dia ngoles mentega sama nabur ceres sendiri.

Trus emak akhirnya pulang, dan gw kasi tau tentang gw yang gatau cara manasin lauknya, beliau pun facepalm. okde. Habis itu baru bisa makan.

Emak juga habis belanja sama sofia, salah satu tas kainnya ada yang robek. Emak pun nanya itu emang udah robek atau gegara abang kasirnya, gw lupa, sofia lupa, uranni jangan ditanya. Yaudah, kita maen victim aja dan nyalahin abang kasirnya awkoawkaowk. (tfw udah pake jurus akwoawk dua kali dalam kurang dari 5 paragraf)

Tidur siang, uranni dateng bangunin buat ingetin solat zohor. Tidur lagi, dateng lagi, sekarang juga minta buat anterin ngaji lagi pas sore.

Hari ini hujan, jadi berangkatlah naek mobil. Tamat sudah pastime nungguin ngaji di beruga dengan kamera di hp, lagian juga hpnya habis batre jadi ga bawa. Dari jam 4 nyampe, uranni baru selese jam setengah 5. Ternyata guru ngajinya belom dateng, apes. Gw udah mati kebosanan ngelipetin selebaran pemberitahuan dari komplek kayak origami, bikin pesawat jet, perahu, sama cakar singa. Juga ganti kaset mp3 player mobil dengan westlife, sama ngerapiin kaset sedikit. Di kantong belakang bangku penumpang depan, ada koran, DARI FEBRUARI 2021 DONG.

Oh iya uranni balik, trus minta ke kios depan komplek. Gw agak males, jadinya ambil koin dan tanya "you're gonna choose politician or 500?" dan dia jawab 500. Lempar puter ke tempat cangkir di dasbor tengah, kalah dia. Udah ngerengek banget dia menerima kekalahan tsb, tapi gw kasi satu kesempatan lagi. Dia tetep milih 500, trus gw pura pura ngelempar ga becus, yang keluar tetep aja bukan 500. Tapi pas gw lempar terakhir, keluarlah 500, seneng dia.

Masih ga lancar parkir ataupun puter balik, untung sepi. Dan hujan, jadi sepi.

Hari ini mau lanjut belajar fisika nyelesein materi Gerak Lurus Kinematika, gas.

Tribute buat Cheng Kembar

Cheng bersaudara yang ada di rumah kalimantan bakal dibuang, diasingkan, and I'm sad.


Pernah ada kucing putih anggun yang numpang mampir ke halaman belakang kita every now and then, waktu kita masih tinggal di palangkaraya. Ternyata rabi, jingan. Lahirlah si kembar warna oren dan abu, those kittens were adorable srsly. Never took pic of them in their baby form tho, so that's a shame.

Karna anak-anak kucing ini hidup from day1 bareng kita-kita manusia, mereka jadinya kayak gabisa mandiri gitu, somewhat. Mau makan, kita yang kasi. Tidur, di halaman belakang rumah. Karena jinak, jadi nggak ada takut-takutnya sama manusia. Emak yang parno megang kucing aja langsung di serang sama dia, suka ngelusin badannya ke kaki siapa siapa. Dahal kucing biasanya kan bakal takut kena tendang kalo ngedeketin kaki manapun, ga ada takut takutnya gitu kalo kalo ngagetin. Salah elus, kena tendang apes deh kucing kucing tu.

Masalah dimulai ketika cheng oren berak di ubin, bocah bocah ini tidak pernah diajarkan cara berak yang baik dan benar. Dan biarpun mereka mau belajar, di lingkungan sekitar halaman belakang rumah nggak ada banyak pasir yang bisa digali buat nguburin pup mereka. Mamaknya kadang suka keluar, mungkin ngarep anaknya ngikutin biar bisa diajarin cara survive. Tapi anaknya neet semua, lama lama males juga emaknya.

Mamah bilang cheng item (abu) ngusir emaknya dari halaman belakang, jadi sejak saat itu cheng putih gamau deket deket lagi sama si kembar. Jadi garang tiap kali mampir, putih karna emang sejatinya liar ya selalu berkelana. Kadang pulang, numpang istirahat sama makan.

Singkat cerita, cheng kembar bakalan dibuang karna berak sembarangan mulu. Karna yang tinggal di rumah kalimantan cuma ayah, yang 2/3 harinya pasti dihabisin di kantor, kasian juga kalo dipikir-pikir, capek-capek pulang dari kerja harus kerja lagi buat nyiram dan ngepel taiknya mereka berdua.

I wish them all the best, maaf nggak bisa pamit langsung sama kalian Cheng.