"Erganamu Dibalik Cermin" adalah nama... asal asalan yang saya buat waktu masih SMP, atau SMA, lupa.
Saya banyak lupa, iya.
Nggak pernah kepikir ini blog mau dipake apa, cuma asal register trus teronggok begitu saja deh sampai awal 2022.
Beberapa hari sebelum entri pertama blog ini, saya nonton lecture nya Marty Lobdell. (1 jam)
"Jangan belajar keras, belajarlah dengan pintar." Begitu katanya, setangkap saya sih semua yang dia katakan sudah pernah saya baca di tempat lain sebelumnya. Yah, ini era cyber dimana internet menyuapi kita semua dengan konten setiap hari setiap saatnya, jadi nggak kaget lagi. Tapi cara dia menyampaikan sarannya itu sangat menarik, saya seperti tersentil, terpancing, sudah saatnya saya bergerak dan mengejar apapun itu yang perlu saya kejar. SBMPTN.
Di dinding dekat meja belajar saya tertempel poster print rumahan tertera dibawah, "Bagaikan sesuatu yang keluar langsung dari kisah garapan Akasaka"
Tentu saja, yang saya sebutkan itu adalah Aka Akasaka, penulis dari manga Kaguya-sama : Love is War. Didalamnya terdapat kisah seorang anak dari keluarga tidak mampu yang dapat beasiswa pas pasan di sekolah elit, Ia kemudian mati-matian belajar untuk menyamai dan bahkan melampaui murid-murid jenius di seisi sekolahnya sampai bisa mencalonkan diri dan terpilih sebagai ketua OSIS.
Ceritanya mungkin kurang masuk akal, tapi saya kagum. Dan hanya itu yang saya perlukan, dan hal itulah yang akan saya buat jadi kenyataan. Saya kemungkinan besar tidak akan bisa menyamai kejayaan yang Miyuki Shirogane alami dalam ceritanya, tapi saya ingin bermimpi.
Jadi, antara 1 saya sukses dan berjaya, atau 2 saya gagal dan depresi. Blog ini akan menjadi media laporan harian mandiri saya, karena saya selalu suka membaca blog blog lama yang berisi pengalaman harian orang dari tahun 2000an. Saya rasa sudah saatnya saya membalas balik hasil tulisan mereka dengan tulisan saya, untuk siapapun yang akan numpang lewat bertahun tahun dari sekarang. Semua terjadi dalam siklus, sebuah sistem yang memberi dan meminta balik secara berurut.
Saya telah diberi, dan sudah waktunya saya memberi kembali.
No comments:
Post a Comment